Rabu, 09 November 2016

Aktivis HMI dan IMM Di tangkap Rezim Jokowi: pembungkaman

Aparat kepolisian menangkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI) Ami Jaya pada Senin (7/11) tengah malam. Ami turut didampingi oleh Ketua Umum PB HMI Mulyadi Tamsir dan juga tim kuasa hukum.

 

Politikus Indra J Piliang juga ikut berbicara terkait dengan penangkapan salah satu pimpinan HMI tersebut. "Apa benar Ketum PB HMI yg anak Borneo itu dan Sekjen PB HMI yg anak Papua itu ditangkap polisi malam tadi? Borneo & Papua BERSIAP!!!" kata Indra di akun Twitter pribadinya, Selasa (8/11).
"Gue cuma bilang Borneo dan Papua utk siap2. Belum kasih aba2 berikutnya. Dua anak muda itu adlh puncak regenerasi pemimpin masa dpn!!!".
"Neo Masyumi, beserta cucu-cicitnya, siap2!!!".
"Nih, biar makin provokatif: JUTAAN kader Hijau Hitam beserta Puluhan Juta Alumninya di Bumi Nusantara, SIAP2!!!".
"Jelek2 gini, gue msh bisa gerakin jutaan kader HMI di seluruh Indonesia yg gue ikut latih selama puluhan tahun," ujarnya.

PENANGKAPAN IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)

Presiden Jokowi hari ini (8/11) mengunjungi Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya No 62. Senin kemarin, Jokowi sudah mengunjungi Kantor PBNU. Banyak pengamat yang memprediksi kehadiran Jokowi ke markas dua ormas Islam besar ini terkait kasus penistaan Al Quran oleh Ahok.
Ada hal unik saat Beliau mengunjungi Kantor PP Muhammadiyah. Sejak jam 6 pagi ini lokasi disterilkan oleh pihak polisi. Kemudian berduyun-duyun pasukan polisi dan TNI mulai memasuki area gedung PP Muhammadiyah. Mobil Baracuda pun ikut “mengepung” di pinggir gedung.
Sejumlah aktivis Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang akan melakukan aksi damai menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke kantor PP Muhammadiyah. Ada 3 orang yang sempat diamankan di mobil polisi, Mashuri, Sholihin dan Siswanto. Mereka juga dibawa keluar dari lingkungan Muhammadiyah hingga ke jalan Menteng Raya 58.
“Kami hanya mau aksi damai. Tak boleh aksi damai, ok kami turuti. Tapi jangan usir kami. Ini rumah kami” kata pengurus PP Pemuda Muhammadiyah, Mashuri Mashuda, kepada pers.
Mashuri menjelaskan mereka sebenarnya tidak melakukan aksi penolakan. Rencananya, mereka menjalankan aksi diam dengan poster yang memuat beragam tulisan.
“Tulisannya juga tak ada menolak Presiden. Kami hormati tamu dan kami hormati sikap Ayahanda kami di PP Muhammadiyah yang menerima kedatangan Presiden,” tegasnya. (sp/rdk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar